MODERATOR AIDC

AIDC NORA ZEK LADY
FAIZAL OM 300 QASEH
UDIN KMBG GLORY CKIAH
DRASEREMANG PISAU ABU

PANAS! DI AIDC GROUP

Anwar, International Crisis Group & Annapolis Summit : Klik di sini


NOTIS

Sesiapa yang mempunyai salinan pita rakaman mesyuarat MT berkenaan pemecatan Anwar pada tahun 1998, diharap dapat menghubungi saya via ym aidceditor atau email aidceditor@yahoo.com

28 Nov 2008


Membongkar Kedok AKKBB
Sepekan sebelum dijatuhi vonis, Habib Rizieq menyampaikan pledoinya secara panjang lebar seputar AKKBB, siapa dibalik AKKBB, siapa yang mendanai, dan apa saja kesesatan AKKBB?

Berdasarkan Dokumen Laporan Resmi berjudul “Building Moderate Muslim Network”, yang dikeluarkan pada tahun 2007 oleh Rand Corporation, sebuah Pusat Penelitian & Pengkajian Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica – California dan Arington – Virginia, AS, atas biaya Smith Richardson Foundation Melaporkan:

Departemen Luar Negeri AS dan US Agency for Internasional Development (USAID) telah membuat kontrak dengan LSM-LSM Internasional seperti The National Endowment for Democracy (NED), The International Republican Institute (IRI), The National Democratic Institute (NDI), The Center for The Study of Islam and Democracy (CSID) dan The Asia Foundation.

Kontrak tersebut dimaksudkan untuk membangun Jaringan Muslim Moderat yang Pro Amerika Serikat di seluruh Dunia, termasuk Indonesia. Dana AKKBB sebagian besar diperoleh dari Amerika Serikat melalui LSM-LSM yang disebutkan di atas.

Selain itu, masih ada LSM-LSM lain bentukan Zionis Internasional (Freemasonry)/Illuminati) seperti Ford Foundation dan Rockefeller, yang menjadi sumber dana AKKBB. Selain mendapat langsung dari LSM-LSM Luar Negeri, elemen-elemen AKKBB juga mendapat dana dari AS yang disalurkan melalui LSM local yaitu Yayasan TIFA.

“Bahkan, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat ini pun menikmati bantuan tersebut. Hal itu terlihat dari sejumlah peralatan dalam Gedung Pengadilan ini yang ditempeli stiker USAID. Jika PN Jakpus yang tidak bekerja untuk AS saja dapat bantuan dari USAID, bagaimana dengan ormas, LSM dan kelompok-kelompok yang bekerja untuk kepentingan AS!” kata Habib.

Tak heran, ketika terjadi Insiden Monas 1 Juni 2008, pihak yang paling berang atas peristiwa ini adalah Kedutaan Besar AS. Buktinya, John Heffern (kedubes AS di Jakarta) membesuk seluruh anggota AKKBB yang terluka akibat insiden Monas dan memberikan bantuan. Kemudian Duta Besar AS Cameron R Home, membuat konferensi pers lalu mengutuk pihak yang bentrok dengan AKKBB seraya menekan pemerintah RI agar segera menangkap Habib, Munarman, dan laskar Islam. “Jadi jelas, bahwa AKKBB didanai oleh AS,” tegas Habib lantang.

Kontrak AS dengan organisasi dan LSM untuk wilayah Timur Tengah misalnya, menggelontorkan dana sebesar US$ 700 juta per tahun. Sedang untuk Indonesia, AS menggelindingkan dana sebesar US$ 60 juta (tahun 2004), US$ 78 juta (2005), US$ 84 juta (2006), US$ 96 juta (2007) dan US$ 143 juta (2008). Rencananya untuk tahun 2009 dana yang akan disodorkan senilai US$ 184 juta.

Harian New York Time menurunkan laporan, bahwa AS mengucurkan dana sebesar US$ 26 juta sejak tahun 1995-1997 kepada Adnan Buyung Nasution yang merupakan tokoh AKKBB. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menerima penghargaan dari Shimon Wiesenthal Center (SWC) di AS berupa Medal of Valor (Medali Keberanian) karena kesungguhannya membela secara terang-terangan Zionis Yahudi di dunia. Begitu pula Goenawan Mohamad menerima penghargaan Dan David Prize dari Israel dengan uang kontan sebesar US$ 250 ribu karena kontribusinya dalam pembelaan terhadap AS dan Israel.

Masih ada lagi, Musdah Mulia, pada 7 Maret 2007, dianugrahi oleh AS penghargaan International Women of Courage Award karena kekonyolannya menghalalkan Perkawinan Sejenis (Homosex/Lesbian) di Indonesia. “Jelas, AKKBB dan para tokohnya adalah agen AS dan antek Zionis International. Karenanya, AKKB didanai besar-besaran oleh AS,” ungkap Habib.

Ada banyak program yang dilakukan AKKB dalam berbagai aktivitas dan gerakan selama ini, antara lain: menghancurkan kelompok Islam yang setuju dengan penerapan Syariat Islam di Indonesia; menolak piagam Jakarta, menuntut pembatalan Perda-perda Syariat; menerima hubungan sejenis; menolak RUU Anti Pornografi & Pornoaksi; Menolak sensor film dan menuntut pembubaran LSF; membela aliran sesat (Ahamdiyah, komunitas Eden, Ahmad Mushoddiq); menolak SKB Ahmadiyah; menolak system ekonomi Islam; membela goyang ngebor Inul.

Dalam sebuah Dokumen Resmi Rand Corporation berjudul “Civil Democratic Islam” yang diterbitkan tahun 2003, ditemukan kesamaan dengan program AKKBB dan elemennya dengan program pemerintah AS, diantaranya: Pertama, menentang tafsir kelompok yang dianggap (Islam) Fundamentalis dan menujukkan ketidak-akuratannya. Kedua, mencegah menunjukkan rasa hormat kepada kelompok fundamentalis, mengucilkan, dan menganggapnya sebagai pengganggu, pengecut, bukan sebagai pahlawan. Ketiga, mencegah menyampaikan pujian terhadap kelompok fundamentalis dan mengumumkan kesalahan sekecil apapun.

Kedua Dokumen Resmi Rannd Corporation tersebut (Building Moderate Muslim Network dan Civil Democratic Islam) menjadi referensi penting bagi Dewan Intelijen Nasional AS (National Intelligent Council/NIC) yang membawahi 15

Badan Intelijen dari 15 negara yang diketuai oleh Robert Hutchings (lihat www.rand.org).
Bukti kesesatan AKBB bisa dilihat dari buku “Fiqih Lintas Agama” yang ditulis tokoh-tokoh AKKBB, begitu juga dengan buku “Lobang Hitam Agama”. Buku-buku itu berisi penistaan terhadap Islam, Al Qur’an, Nabi, sahabat dan ulama, termasuk Syariat Islam. Tak sedikit tokoh AKKBB yang melontarkan ungkapan penistaan tentang Islam.

“Melihat program dan agenda AKKBB, bisa dipastikan AKKBB adalah pengusung sepilis, sesat menyesatkan. Mereka adalah perusak aqidah, penghancur akhlak, pemerkosa syariat dan penoda agama,” tegas Habib dalam pledoinya. (EM)



sumber- sabili.co.id

Tiada ulasan: