MODERATOR AIDC

AIDC NORA ZEK LADY
FAIZAL OM 300 QASEH
UDIN KMBG GLORY CKIAH
DRASEREMANG PISAU ABU

PANAS! DI AIDC GROUP

Anwar, International Crisis Group & Annapolis Summit : Klik di sini


NOTIS

Sesiapa yang mempunyai salinan pita rakaman mesyuarat MT berkenaan pemecatan Anwar pada tahun 1998, diharap dapat menghubungi saya via ym aidceditor atau email aidceditor@yahoo.com

22 Okt 2008

Gus Dur poros Israel dan Islam Liberal ?



Gus Dur poros Israel dan Islam Liberal ?


Bila kita browsing sebuah website www.peres-center.org, lalu klik about us, tak lama akan tampil di layar monitor senarai nama pendiri Shimon Peres Foundation. Di urutan kelima dari baris terbawah tertera nama, Abdurrahman Wahid.

Maka tak heran jika ulang tahun Israel yang ke 60 Shimon Peres mengundang Gus Dur untuk menghadiri perhelatan akbar ini. Sederet nama tersohor tercatat dalam daftar undangan, mulai dari George W Bush, Tony Blair, Mikhail Gorbachev, Henry Kissinger, Ruppet Murdoch hingga Barbra Streisand.

Topik perhelatan kali ini adalah, “Kontribusi Israel untuk kemanusiaan.”

Sebelum melakukan perjalanannya ke Israel, terlebih dahulu mantan ketua PB NU ini terbang ke Amerika Serikat untuk menerima tiga penghargaan. Antara lain dari Simon Wiethemthal Center yang berkedudukan di New York atas kontribusinya dalam Human Right Prevention, penghargaan dari Mebel Valor di Los Angeles berkat jasanya membela kaum minoritas sekaligus meresmikan Abdurrahman Wahid Building di University of California, serta anugerah sebagai tokoh lintas agama dan kepala bidang studi Islam yang diberikan oleh George Washington University.

Kepada wartawan Gus Dur mengatakan, Peres mengundangnya ke Israel dan ia berharap agar berangkat dan kembali dengan selamat.

Masih dalam hitungan minggu, tibanya kembali Gus Dur di tanah air sudah menggulirkan sensasi. Ketua Umum Dewan Syuro PB NU ini mengecam keras aksi penyerbuan yang dituduhkan telah dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. (AKKBB). Gus Dur menuntut aparat penegak hukum untuk membubarkan Front Pembela Islam.

Peristiwa demi peristiwa berkelindan silih berganti. Penodaan terhadap agama dibela. Penginjak-injakkan iman dan keyakinan didukung demi kebebasan beragama yang sudah dijamin konstitusi. Akidah yang salah dilindungi hanya semata atas nama Hak Asasi Manusia. Tak berlebihan bila akhirnya muncul sejumlah opini, bahwa tentakel Zionis makin menggurita dan membidani segenap peristiwa yang tercatat dalam sejarah manusia.

Dalam menancapkan kuku­kuku pengaruhnya, Zionis aktif melakukan persekutuan baik dengan kaum Kristen fundamental maupun dengan umat Islam yang berpaham liberal. Politikus, birokrat hingga para intelektual banyak yang telah terperangkap dan akhirnya terjerat konspirasi dengan Zionis untuk berbagai kepentingan.

Sejak masih menjabat sebagai Presiden RI, Gus Dur telah membangun poros Jakarta-Israel. Kendati menuai badai protes. Abdurrahman Wahid tetap melenggang, mengukuhkan hubungannya dengan Zionis Israel. Situasi makin memanas ketika Rauven Horesh yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Israel berkunjung ke Jakarta menemui Gus Dur.

Lewat mereka gagasan liberal berkembang dan merebak subur di Indonesia. Dan Gus Dur memang sejak awal telah menjadi tokoh penuh kontroversi. la pernah mengatakan bahwa al-Qur’an kitab paling porno sedunia, menggulirkan ide pembubaran MUI, penolakan RUUAPP, gugatannya terhadap KPU, pembelaannya pada Ahmadiyah.

Gus Dur sering menyuarakan pernyataan yang dinilai sangat memojokkan Islam. Ketika mengunjungi Institut Mahatma Gandhi di Bali, ia mengatakan, Saya menjadi seorang Muslim yang juga menganut paham Mahatma Gandhi. Semua agama itu sama. Di Islampun banyak orang berkelahi karena agama.”

Jadi jelas, umat Islam harus bersatu padu, meluruskan shaf, merapatkan barisan serta bergandengan tangan sehingga melahirkan kekuatan yang tak terkalahkan dalam membendung musuh-musuh Islam. Tapi sebelum kita membendung virus liberal yang aktif bertebaran, ada baiknya melakukan riset, penelitian, kajian, serta menggali data tentang seluk beluk kaum ini.

Bagaimana Islam akan berjaya bila umatnya masih banyak yang mengalami distorsi pemikiran. Sejatinya, Islamisasi ilmu merupakan tonggak untuk menciptakan umat yang berwibawa dan berperadaban di tengah hegemoni sekular liberal. Seandainya hal itu terealisasi, Insya Allah tak akan ada infiltrasi serta konspirasi dari pihak manapun yang berpotensi menghancur-leburkan persatuan umat.

Akhirul kalam, perlu kita renungkan kembali firman Allah,

“Orang­orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong"

Umat Islam, jangan terpedaya! Kaum Yahudi Zionis tak akan pernah tinggal diam menebar jala menjerat umat agar senantiasa mengabdi demi hajat sang durjana.

Wallahu A’lam bi Shawab.

Sumber : Majalah Islam, Salibi - Membela Sang Pembela No.25 THXV 26 JUNI 2008/22 Jumadil Ahkir 1429

sumber - shalattas.com

Artikel lain berkaitan :

1. Rahsia tugasan Anwar - Resolusi pertemuan sulit Anwar dan Wolfowitz di Munich

2. Bantuan kempen Gus Dur lebih merosakkan Anwar

3. Modus operandi Gus Dur = Anwar Ibrahim

4. Persoalan Zionist : Joseph Biden, Gus Dur dan Anwar






1 ulasan:

Unknown berkata...

Astaghfirullah!

Cuba anda klik link di bawah ini, dan tontonilah klip nya hingga akhir.

http://www.youtube.com/watch?v=TjivuCSVFuk&feature=related

Apa nak jadi... tersentak saya dibuatnya melihat seorang yang didakwa sebagai ulama islam memperlakukan perkara tersebut. Na'uzubillahi min zaleek!

Apakah ini adalah seorang yang mendakwa dirinya menyokong Anwar Ibrahim, dan apakah dia adalah seorang yang tersohor di mata Anwar Ibrahim?